Poconggg - The man who can't be moved |
Singkat cerita, temen temen gue lagi
Di tengah perjalanan Rafi bilang
Rafi : "sif, bensin gue cukup ga ya nyampe benzine"
Gua : "moga aja cukup fi"
dan ga lama kemudian motor Rafi mogok.
YA MOTOR RAFI MOGOK *diulang biar dramatis*
Gue, seorang cewe cantik baik hati dan tidak sombong harus dorong dorong motor di tengah gerimis ujan di sore hari bersama cowo yang hobi nge galau di timeline, yang abis diputusin cewenya
Selama di perjalanan si Rafi bilang ke gue kalo gua harus baca puisi bikinan dia sambil gua trerus dorong dorong motornya rafi di tengah gerimis ujan *demi apa ini udah kaya di FTV* sampai akhirnya ada dua orang (mungkin karena kasian) yang berbaik hati mau dorongin motor rafi sampe pom bensin.
Oke, gua udahan ceritanya. Gua mau langsung to the point ke puisi bikinannya Rafi, soalnya gua udah terlanjur bilang ke dia. Kalo puisinya bagus bakalan gua post di Blog gua, dan puisi ini udah sukses membuat gua meneteskan
Dari mata-mata yang membulat itu
kau tegaskan aku dalam kekaguman yang mengkekang
Memaksaku untuk tetap menunggu mu dalam gelisah
Ini indah, namun ini menyakitkan
Dalam hujan masih saja ku kira akan ada sayup ceria nada indah mu menyerukan nama ku
di ujung malam masih saja terjaga harap kecilku untuk melihat mu
untuk sejenak menikmati kembali senyum keajaiban mu dalam hampanya hati ini.
Tuhan angkuh
memberikan setetes kebahagiaan yang takkan bisa ku teguk
Membiarkan aku menggigil untuk menunggu mu dalam bisu
menyuguhkan aku kepada keindahan yang entah mengapa semakin menyiksa ku
Untuk apa Tuhan?
bilakah semua ini tak tergapai
Enyahkanlah aku dalam roman picisan ini
Biarkan aku bebas terlepas dari angan tentangnya
Tak lagi menyakiti diri dengan segenggam harap untuknya
Dan berlari sendiri
Bermain dengan hujan tanpa perlu membuang waktu dalam harap untuk bisa bersamanya
Aku tersiksa dalam keindahan sederhana yang tak kuasa ku genggam
Dirinya terlalu mahal, indah dan terlarang untuk ku dapatkan
Dalam hembusan doa ku bergumam
"akankah ragamu kan ku genggam?"
Dan heningnya senja pun kembali menamparku dalam harap hampa.
Written by : Rafi Mudrika P
"menyuksa" sama kaya rafi lu sif, ngetik puisinya ada kata yang salah atau sengaja disalahin .
BalasHapusmaaf salah ketik hil haha
Hapus